ibu,,,,, sudah terlalu banyak berkorban untuk anak-anak mu, ku masih ingat semua perkataan dan nasehat serta harapan-harapan mu. ku dapat melihat setiap rangkaian kata yang terucap membawa harapan yang ingin terwujudkan. semua harapan mu menjadi semagat bagi ku untuk terus melangkah mengarungi bahtera kehidupan. meskipun terkadang anak mu ini terkadang mereka merasa tak mampu untuk itu. namun, anakmu ini akan terus berjuang demi senyuman seorang ibu,
ibu,,,,,, maaf kanlah anak mu, ku tau semua harapan tertumpu pada ku, akulah yang akan dijadikan tumpuan dalam mewujudkan semua harapanmu, ibu maaf kanlah anak mu jika dia tak mampu untuk itu, namun semua akan kulakukan demi mu, ibu....
ibu,,,,, entah bagaimana untuk ku bisa mampu jauh dari mu, kerinduan yang sangat amat kurasakan, ku ingin mendengar canda tawa ayah dan ibu, senda gurau adik kakak ku, kurindu kan semua itu, ku sadar dengan semua yang ada dimana selagi ada kesempatan usahakan lah untuk bertemu dengan nya, disaat masih ada kesempatan untuk melihat wajah, tapi semua yang ada sekarang telah merenggut semuanya, kesempatan ku, waktu ku, tetapi dalam hidup kita memang butuh berkorban untuk mendapatkan sesuatu yang leebih besar dan lebih berharga. dan kita juga diminta untuk tetap bersabar dalam proses pencapaian. ibu,,, ananda sadar, semua ada hal yang dapat di petik hikmahnya, dengan jarak yang memisahkan kita, ananda dapat belajar untuk menahan kerinduan disaat yang rahman memanggilmu kembali kesisinya, karena tak ada yang abadi di dunia ini, semuanya akan musnah.
ibu,,,,, jujur ku pada mu, anak mu ini juga memiliki banyak impian, impian untuk tetap selalu dapat melihat senyuman menghiasi wajahmu, begitu waktu berlalu, begitu banyak perubahan yang terjadi pada diri mu, namun kasih sayang mu selalu kau curahkan untuk anak mu, meski pun terkadang anak mu masih belum menyadari betapa besarnya kasih sayang yang kau curahkan.
ibu,,,,,
dari anak mu yang mencitai mu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar