Sabtu, 17 Desember 2011

Jendela rumah sakit.

Dua orang pria, keduanya menderita sakit keras, sedang dirawat di sebuah kamar rumah sakit. Seorang diantaranya menderita suatu penyakit yang mengharuskannya duduk ditempat tidur selama satu jam disetiap sore untuk megosongkan cairan dari paru-parunya. Kebetulan, tempat tidurnya berada tepat disisi jendela satu-satunya yang ada dikamar itu.Sedangkan pria yang lain harus berbarng lurus di atas punggungnya.
Setiap hari mereka saling bercakap-cakap selama berjam-jam. Mereka membicarakan istri dan keluarga mereka, rumah, pekerjaan, keterlibatan mereka diketentaraan, dan tempat-tempat yang pernah mereka kunjungi selama liburan.

Setiap sore, ketika pria yang tempat tidurnya berada dekat dengan jendela diperbolehkan untuk duduk, ia menceritakan tentang apa yang terlihat diluar jendela kepada rekan sekamarnya. Selama satu jam itulah, pria kedua merasa begitu senang dan bergairah membayangkan betapa luas dan indahnya semua kegiatan dan warna-warna indah yang berada diluar sana.
“diluar jendela, tampak sebuah taman dengan kolam yang indah, itik dan angsa berenang-renang cantik, sedangkan anak-anak bermain dengan perahu-perahu mainan. Beberapa pasangan berjalan bergandegan ditengah taman yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga berwarna pelangi. Sebuah pohon tua besar menghiasi taman itu. Jauh diatas sana terlihat kaki langit kota yang mempesona. Suatu senja yang indah.”
Pria pertama itu menceritakan keadaan luar jendela dengan detil, sedangkan pria yang lain berbaring memejamkan mata membayangkan semua keindahan pemandanan tiu. Perasaannya menjadi lebih tenang, dalam menjalani kesehariannya dirumah sakit itu. Semangat hidupnya menjadi lebih kuat , percaya dirinya bertabah.
Pada suatu sore yang lain, pria yang duduk didekat jendela menceritakan tentang parade karnaval yang sedang melintas. Meski yang keduanya tidak dapat mendegar suara parade itu, namun ia dapat melihatnya melalui pemandangan mata pria yang pertama yang menggambarkan semua itu dengan kata-kata yang indah.
Begitulah seterusnya, dari hari kehari. Dan satu minggu pun berlalu...
Suatu pagi, perawat datang membawakan sebaskom air hangat untuk madi. Ia mendapati ternyata pria yang berbaring didekat jendela itu telah meninggal dunia dengan tenang dalam tidurnya. Perawat itu menjadi sedih lalu memanggil perawat lain untuk memindahkannya keruang jenazah. Kemudian pria yang kedua ini meminta pada perawat agar ia bisa dipindahkan ketempat tidur dekat jendela itu. Perawat itu menuruti kemauannya dengan seang hati dan mempersiapkan segala sesuatunya. Ketika semuanya selesai, ia meninggalkan pria tadi seorang diri dalam kamar.
Dengan perlaan dan kesakitan, pria ini memaksakan dirinya untuk bangun, ia ingin sekali melihat keinfdahan dunia luar melalui jendela itu. Betapa senangnya, akhirnya ia bisa melihat sendiri dan menikmati semua keindahan itu. Hatinya tegang, perlahan ia menjengukkan kepalanya ke jendela disamping tempat tidurnya. Apa yang dilihatnya? Ternyata, jendela itu menghadap ke sebuah TEMBOK KOSONG!!!
Ia berseru mememanggil perawat dan menanyakan apa yang membuat teman pria yang sudah wafat tadi bercerita seolah-olah melihat semua pemandangan yang luar biasa indah dibalik jendela itu. Perawat itu menjawab bahwa sesungguhnya pria tadi adalah seorang yang buta bahkan tidak bisa melihat tembok sekalipun.
“barang kali ia ingin memberimu semangat hidup” kata perawat itu.
Kita percaya, setiap kata selalu bermakna bagi setiap orang yang mendengarnya. Setiap kata adalah layaknya pemicu, yang mampu menelisik sisi dalam dati manusia, dan akan selalu memacu dan memacu kita untuk menggerakkan setiap anggota tubuh kita, dlam berfikir, dan bertindak.
Kita percaya, dalam kata-kata tersimpan kekuatan yang sangat kuat. Dan kita telah sama-sama melihatnya dalam cerita tadi. Kekuatan kata-kata, akan selalu hadir pada kita yan gp percaya.
Kita percaya, kata-kata yang santun, sopan,  penuh dengan motivasi, bernilai dukungan, memberikan konstribusi positif dalam setiap langkah manusia. Ujaran-ajaran yang bersemangat, tutur kata yang membangun, selalu menghadirkan sisi terbaik dalam hidup kita. Ada hal-hal mempesona saat kita mampu memberikan kebahagiaan kepada orang lain. Menyampaikan keburukan, sebanding dengan setengah kemuraman, namun, menyampaikan kebahagiaan akan melipatkan kebahagiaan itu sendiri.
Wisdom of the day

Jika anda membuat seseorang bahagia hari ini, anda juga membuat dia berbahagia dua puluh tahun lagi, saat ia mengenang peristiwa itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar