Sabtu, 22 Oktober 2011

Paku

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat peamarah. Untuk mengurang kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberiakan sekantoang paku dan mengatakan kepadanya untuk memakukan paku di pagar belakang setiap  kali dia marah.....
Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah.... lalu secara bertahap jumlah itu pun berkurang. Dia mendapati bahwa tenyata lebih mudah menhan amarahnya dari pada memakukan paku ke pagar.
Akhirnya tiba lah hari dimana anak itu merasa sama sekali bisa mengandalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia maemberitahu hal ini kepada ayahnya, yang kemudian menyusulkan agar dia mencabut satu aku untuk setiap hari dimana dia tidak marah alias bisa menahan amarahnya......
Hari-hari berlalu dan dimana anak laki-laki itu akhirnya memberi tahu ayahnya bahwa semua paku tlah tercabut olehnya. Lalu sangn ayah menuntun anaknya ke pagar. “hmmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tetapi, lihatlah lubang lubang ini. Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelunya, “ ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata katamu meninggal kamn bekas seperti lubang ini.... di hati orang lain.
Kamu dapat menusukan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu.... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada.... dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik....”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar