Kamis, 27 Oktober 2011

Batu besar

Suatu hari seseorang dosen sedang memberikan kuliah tetang managemen waktu pada para mahasiswa MBA. Dengan penuh smangat ia berdiri didepan kelas dan berkata, “ okay, sekarang waktunya untuk quiz.” Kemudian ia mengeluarkan sebuah ember kosong dan meletakkannya dimeja. Kemudian ia mengsi ember tersebut dengan batu sebesar kepal tangan. Ia mengisi terus hingga tidak ada lagi batu yang cukup untuk dimasukan kedalam ember. Ia bertanya pada kelas, “menurut kalian, apakah ember ini telah penuh?”
Semua mahasiswa serentak berkata, “ya!”
Dosen bertanya kembali, “sungguhkah  demikian?” kemudian, dari dalam meja ia mengeluarkan sekantung kerikil kecil. Ia menuangkan kerikil-kerikil itu ke dalam ember lalu mengocok-ngcok ember itu hingga kerikir tersebut turun kebawah mengisi celah-celah kosong di antara batu-batu. Kemudian, sekali lagi ia bertanya pada kelas, “ nah, apaka sekarang ember ini sudah penuh?”
Kali ini para mahasiswa terdiam. Seseorang menjawab, mungkin tidak.”
“bagus sekali,” sahut dosen. Kemudian ia mengeluarkan sekantung pasir dan menuangkannya kedalam ember. Pasir itu mengii ceah –celah kosong antaa batu dan kerikil. Sekali lagi, ia bertanya pada kelas, “baiklah, apakah sekarang ember ini sudah penuh?”
“belum!” sahut seluruh kelas.
Sekalim lagi ia berkata “ dagus, bagus sekali.”  Kemudian ia meraih sebotol air dan mulai menuangkam airnya kedalam ember sampai kebibir ember sampai ke bibir ember. Lalu ia menoleh kekelas dan bertanya, “ tahukan kalian apa maksud ilustrasi ini?”
Seorang mahasiswa degan semangat mengacungkan tangan dan berkata, “maksudnya adalah, tak peduli seberapa padat jadwal kita, bila kita mau berusaha sekuat tenaga maka pasti kita bisa mengerjakannya.”
“oh,, bukan,” sahut dosen, “ bukan itu maksudnya. Kenyataan dari ilustrasi mengajarkan kita bahwa: bila anda tidak memesukan batu besar terlebih dahulu, maka anda tidak akam dapat memasukkan semuanya.”
Apaka yang dimaksud dengan “batu besar” dalam hidup anda? Orang tua anda, Anak-anak anda, pasangan anda, pendidikan anda, hal hal yang penting dalam hidup anda, mengajarkan sesuatu pada orang lain, melakukan pekerjaan yang kau cintai, waktu untuk diri, kesehatan anda, teman-teman anda, atau semua yang berharga.
Ingatlah untuk selalu memasukkan batu besar pertamakali atau anda akan kehilanga semuanya, bila anda mengisinya dengan hal-hal kecil {semacam kerikil dan pasir} maka hidup anda akan penuh dengan hal-hal kecil yang merisaukan dan hal ini semestinya tidak perlu, karena dangan demikian anda tidak akan pernah memiliki yang sesungguhnya anda perlukan untuk hal-hal besar dan penting.
Oleh karena itu, setiap pagi atau malam, ketika akan merenungkan cerita pendek ini, tanyaka pada diri anda sendiri ‘ apakah batu besar dalam hidup saya?” lalu kerjakanlah itu pertamakali.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar