Minggu, 30 Oktober 2011

Cangkir yang cantik

Sepasang kakek dan nenek pergi berbelanja di sebuah toko suvenir untuk mencari hadiah buat cucu mereka. Kemudian mata mereka tertuju kepada sebuah cangkir yang cantik. “ ihat cangkir itu “ kata si nenek kepada suaminya. “kau benar, ini lah cangkir tercantik yang pernah aku lihat,” ujar si kakek.
Saat mereka mendekati cangkir itu, tiba-tiba cangkir yang dimaksud berbicara “terimakasih atas perhatiannya, peru diketahui bahwa aku dahulunya tidak cantik. Sebelum menjadi cangkir yang dikagumi, akuahanyalah seonggok tanah liat yang tidak berguna. Namun, suatu hari ada seorang pengrajin dengan tangan kotor melempar aku ke sebuah roda berputar.
Kemudian ia mulai memutar-murat aku hingga aku merasa pusing. Stop! Stop! Aku berteriak. Tetapi orang itu berkata “belum!” lalu ia muai menyodok dan meninjuku ber ulang-ulang. Stop! Stop! Teriak ku lagi. Tetapi orang ini masih saja meninju ku, tanpa menghiraukan teriakan ku. Bahkan lebih buruk lagi ia memasukkanku kedalam perapian. Panas! Panas! Teriak ku dengan keras. Stop! Cukup! Teriak ku lagi. Tetapi orang ini berkata “belum!”
Akhirnya ia mengangkat ku dari perapian itu daan membiarkan ku sampaidingin. Aku pikir, selesai sudah penderitaan ku. Oh ternyata belum. Setelah dingi aku diberi kan kepada seorang wanita muda dan ia mulai mewarnaiku. Asapnya begitu memualkan. Stop! Stop! Aku berteriak.
Wanita itu berkata “belum!” lalu ia memberikan aku kepada seorang pria dan ia memasukan aku lagi keperapian yang lebih panas dari sebelumya. Tolong! Sambil mengis aku berteriak sekuat-kuatnya. Tetapi orang ini tidak peduli dengan teriakan ku. Ia terus membakar ku, setelah puas menyiksaku aku dibiarkan dingin.
Setelah benar-benar dingin, seorang wanita cantik mengangkatku dan menempatkan ku dekatkaca. Aku melihat diriku. Aku terkejut sekali. Aku hampir tidak percaya, karena dihadapan ku derdiri sebuah cangkiryang begitu cantik. Semua kesakitan dan penderitan yang lalu menjadi sirna takkala kulihat diriku.
Renungan
Seperti inilah tuhan membentuk kita. Pada saat tuhan membentuk kita, tidaklah menyenangkan, sakit, penuh penderitaan, dan banyak air mata. Tetapi inilah satu-satunya caranya untuk mengubahkita supaya menjadi cantik dan memancarkan kemuliaannya.
“anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh kedalam berbagai percobaan, sebab anda tahu bahwa ujian terhadap kita menghasilakn ketekunan, dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang supaya anda menjadi sempurna dan utuh dan tak kurang satu apapun.”
Apabila anda menghadapi ujian hidup, jangan berkecil hati, karena dengan itu anda sedang di bentuk. Bentukan-bentukan ini memang menyakitkan tetapi setelah semua proses itu selesai, anda akan melihat betapa cantiknya tuhan membentuk anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar